METODE PENGUMPULAN DATA DALAM METODE PENELITIAN
Dalam penelitian sosial, masalah
penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda secara kualitatif maupun
kuantitatif. Baik substansial maupun materil kedua penelitian itu berbeda
berdasarkan filosofis dan metodologis. Masalah kuantitatif lebih umum memiliki
wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks namun berlokasi dipermukaan.
Akan tetapi masalah-masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan
tingkat variasi yang rendah namun memiliki kedalaman bahasan yang tak terbatas.
Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan
pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena
sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu
gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan
responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami. Bogdan dan Taylor
(Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun
lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan
bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen
kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang
luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti
menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat
nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk
mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk
mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah
perkembangan.
Kata data berasal dari datum yang
berarti materi atau kumpulan fakta yang dipakai untuk keperluan suatu analisa,
diskusi, presentasi ilmiah, atau tes statistic. Data adalah deskripsi dari
sesuatu dan kejadian yang kita hadapi (data is the description of things and
events that we face). Data menggambarkan sebuah representasi fakta yang
tersusun secara terstruktur, dengan kata lain bahwa “Generally, data represent
a structured codification of single primary entities, as well as of
transactions involving two or more primary entities”. Dari beberapa pengertian
di atas, dapat disimpulkan bahwa data adalah sesuatu yang diperoleh melalui
suatu metode pengumpuln data yang akan dikelola dan dianalisis dengan suatu
metode tertentu. Dalam penelitian data secara garis besar terdapat dala tiga
kelompok, yaitu: Wawancara, Observasi, dan dokumentasi.
Wawancara merupakan alat re-cheking
atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya.
Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara
mendalam. Wawancara mendalam (in–depth interview) adalah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka
antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau
tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan
terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat
mewawancarai responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas
pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi,
peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang
dilakukan dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa (wawancara dengan
keluarga responden). Beberapa tips saat melakukan wawancara adalah mulai dengan
pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan
multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang
kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi
negatif. Selanjutnya wawancara dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak
terstruktut, dan dapat dilakukan dengan tatap muka (face to face) maupun menggunakan
telepon (Sugiyono, 2006; 138-140).
Observasi Beberapa informasi yang
diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek,
perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti
melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau
kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia,
dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan
umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi
yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi,
observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur.
•
Observasi partisipasi (participant observation) adalah
metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui
pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat
dalam keseharian responden.
•
Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang
dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau
pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu
objek.
•
Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan
secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.
Studi Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif
dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek
sendiri atau oleh orang lain tentang subjek.
1.Dokumen
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang
berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk
surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan
sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga
memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di
waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu
otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping,
dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di
website, dan lain-lain.
Meleong (dalam Herdiansyah, 2010: 143) mengemukakan dua
bentuk dokumen yang dapat dijadikan bahan dalam studi dokumentasi, yaitu:
1.Dokumen harian
Dokumentasi pribadi adalah catatan atau karangan seseorang
secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya. Tujuan dari
dokumentasi ini adalah untuk memperoleh sudut pandang orisinal dari kejadian
situai nyata. Terdapat tiga dokumentasi pribadi yang umum digunakan, yaitu:
Diary berisi beragam aktivitas dan kegiatan termasuk juga
unsur perasaan.
Surat pribadi (tertulis pada
kertas), e-mail, dan obrolan dapat dijadikan sebagai materi dalam analisis
dokumen dengan syarat, peneliti mendapat izin dari orang yang bersangkutan.
Autobiografi berasal dari bahasa
Yunani yang terdiri atas gabungan tiga kata, yaitu auto (sendiri), bios
(hidup), dan grapein (menulis). Didefinisikan autobiografi adalah tulisan atau
pernyataan mengalami pengalaman hidup.
Dokumen resmi dipandang mampu
memberikan gambar mengenai aktivitas, keterlibatan individu pada suatu komnitas
tertentu dalam setting social. Menurut Meleong (Herdiansyah, 2010: 145-146)
dokumen resmi dapat dibagi kedalam dua bagian. Pertama dokumen internal, yaitu
dapat berupa catatan, seperti memo, pengumuman, instruksi, aturan suatu
lembaga, system yang diberlakukan, hasil notulensi rapat keputusan pimpinan,
dan lain sebagainya.
Kedua, dokumentasi eksternal yaitu dapat berupa bahan-bahan
informasi yang dihasilkan oleh suatu lembaga social, seperti majalah, koran,
bulletin, surat pernyataan, dan lain sebagainya.
Focus Group Discussion (FGD) adalah
teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif
dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok.
Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan
hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan
untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus
masalah yang sedang diteliti.
Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan ketika ingin
melakukan FGD. Pertama, jumlah FGD berkisar antara 5-10 orang. Kedua, Peserta
FGD harus bersifat FGD. Ketiga, perlunya dinamika kelompok. Kapan FGD
dilakukan? Ada beberapa kepentingan mengapa peneliti melakukan FGD, antara
lain:
•
Jika peneliti membutuhkan pemahaman lebih dari satu
sudut pandang,
•
Jika terjadi gap komunikasi antar kelompok,
•
Untuk menyingkap suatu fakta secara lebih detail dan
lebih kaya,
•
Untuk keperluan verifikasi
Proses Pengumpulan Data Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif, proses pengumpulan data harus
melalui beberapa beberapa tahapan yang setiap tahapan tersebut saling terkait
anatar satu sama lain. Secara garis besar, terdapat lima tahapan proses
pengumpulan data kualitatif.
Melakuakn identifikasi Subjek/
Partisipan Penelitian dan lokasi Penelitian (Site). Creswell (dalam
Herdiansyah: 2010: 152) mengatakan bahwa sebagai seorang peneliti kualitatif,
harus benar-benar matang dalam melakukan identifikasi partisipan dan lokasi
penelitian sebagai pondasi awal penelitian yang akan dilakuan.
Mencari dan Mendapatkan akses
menuju Subjek/Partisispan Penelitian dan Lokasi Penelitian . Kadangkala, akses
menuju partisipan dan lokasi penelitian, tidak semudah yang dibayangkan. Banyak
hambatan dan kendala menuju partisipan dan lokasi penelitian memiliki keunikan
tertentu.
Menentukan Jenis Data yang Akan
Dicari/Diperoleh Dalam tahap ini, peneliti harus merujuk kepada focus kajian
penelitian, tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian yang hendak dicari
jawaban.
Mengembangkan atau Menentukan
Instrumen/Metode Pengumpulan Data. Dalam menentukan instrument metode
pengumpulan data, hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam penelitian
kualitaif lebih bersifat fleksibel dibandingkan dengan metode lainnya. Sebelum
penelitian dilakukan, peneliti sudah menentukan satu atau lebih metode
[engumpulan data.
Pengumpulan Data Terdapat beberapa
hal yang perlu diingat dalam pengumpulan data untuk penelitian kualitatif
adalah. Pertama,umumnya penelitian dilakuakn lebih dari satu kali. Kedua, dalam
melakukan pengumpulan data selalu disesuaikan dengan situasi alamiah. Ketiga,
lakukan probing terhadap symbol. Probing adalah proses eksplorasi lebih dalam
terhadap suatu hal yang dirasa perlu untuk diungkap.
SUMBER
Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif. Prenada Media Group:
Jakarta.
Saryono. 2010.
Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuhe
Medika.
Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif
untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Bidang
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitaf, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.